PENGGAMBARAN PROFESI JURNALIS BERDASARKAN ETIKA JURNALISTIK DALAM FILM (Analisis Isi Pada Film “Nightcrawler” Karya Dan Gilroy)

Film Nightcrawler karya Dan Gilroy merupakan film yang bergenre thriller crime, Nightcrawler disebut sebagai sosialita malam. Film ini menceritakan sisi kehidupan sosok Lou Bloom (Jake Gyllenhaal) yang menjadi jurnalis lepas. Dalam film ini pengungkapan praktik jurnalisme yang dilakukan oleh Lou Bloom menunjukkan praktik yang tidak mengikuti aturan jurnalistik. Lou Bloom akan melakukan apapun demi mendapatkan rekaman gambar yang menarik walaupun itu dengan melakukan banyak pelanggaran seperti, berbohong, memindahkan korban kecelakaan, dan melakukan pemanipulasian berita. Namun, ia cukup cerdas untuk belajar menggunakan alat – alat yang berhubungan dengan dunia jurnalistik. Film ini juga menampilkan gambaran perusahaan media pemberitaan yang hanya mementingkan rating dengan mengabaikan aturan jurnalistik yang ada. Hal tersebut yang menjadikan alasan bagi peneliti untuk mengetahui seberapa banyak frekuensi penggambaran profesi jurnalis digambarkan di dalam film Nightcrawler karya Dan Gilroy. Penelitian ini menggunakan analisis isi kuantitatif deskriptif dengan menggunakan tiga kategorisasai yaitu: kategori memliki skill (keterampilan jurnalistik), kategori kesesuaian dengan kode etik international federation journalist (IFJ), dan kategori adanya sistem balas jasa (mendapat penghasilan atau penghargaan). Unit analisis dalam penelitian ini adalah keseluruhan scene yang terdapat dalam film Nightcrawler dengan satuan ukur durasi waktu dari masing – masing scene untuk mengetahui frekuensi kemunculan disetiap kategorisasi yang terdapat dalam film tersebut. Sedangkan dalam teknik analisis datanya dilakukan dengan pengkodingan yang dibantu oleh dua koder, dari prngkodingan tersebut, selanjutnya dilakukan penghitungan dan di lakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Hostly dan di uji keterhandalan (validitas) dengan rumus Scott Pi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan bahwa penggambaran profesi jurnalis yang terdapat dalam film Nightcrawler memiliki proporsi durasi kemunculan sebanyak 35 scene (44,87%) dari total 78 scene dalm film tersebut. Durasi kemunculan yang paling dominan yaitu kategori kesesuaian dengan kode etik international Federation Journalist (IFJ). Sub kategori jurnalis harus selalu melaporkan hanya sesuai dengan fakta yang dia ketahui asalnya, dengan indikator (e.2) wartawan tidak jujur dan profesional dalam praktiknya memiliki durasi kemunculan terbanyak yaitu 7 scene (8,97%) dari total 78 scene dalam film Nihgtcrawler. Dengan melihat hasil indikator tersebut, penggambaran profesi jurnalis dalam film Nightcrawler menunjukkan bahwa film tersebut menampilkan kegiatan seorang jurnalis yang melakukan tugasnya tidak sesuai dengan aturan kode etik jurnalistik yang ditetapkan. Film tersebut mengungkapkan bagaimana seorang jurnalis melakukan liputan pemberitaan dengan cara yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Beberapa diantaranya yaitu jurnalis melakukan kebohongan, memindahkan seorang korban kecelakaan dari tempatnya ke tempat lain demi mendapatkan gambar yang menarik, tidak menyampaikan berita sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, sampai melakukan pemanipulasian berita untuk memenuhi ambisinya agar ia mendapatkan berita eksklusif dan berita yang ia dapatkan dapat ditayangkan dalam perusahaan media yang menaunginya